Minggu-minggu penuh tantangan~
Wah, lama tidak meng-update, maaf ya! Karena seperti yang kami katakan di post sebelumnya, tahap yang kami lewati sangat rumit dan memerlukan banyak sekali pembahasan. Oke, mari kita langsung jump into it!
Mulai tanggal 3 Oktober, kami sibuk mempersiapkan ini dan itu, proposal yang mendetil pun diselesaikan. Saya, Kezia, Chesa, Mr. Andy, Bu Rini, dan Bu Merry berkumpul bersama di MPR untuk membahas game learning cycle yang rumit itu, dan kepanitiaan yang belum fix. Sempat saat membahas, Kezia ditegur Mr.Andy karena tidak mengetik catatan rapat dan dokumen-dokumen yang dibawa saat rapat kurang lengkap. Mr.Andy juga memberitahu agar mengabari anggota rapat serta guru pendamping (terutama Mr. Andy sebagai pembina JE) sehari sebelum rapat dilaksanakan agar kami tahu apa saja yang harus dibawa untuk pertemuan nanti. Rapat tersebut berjalan cukup lancar, game learning cycle mulai terbentuk mulai dari jumlah pos, kegiatan di pos, properti, waktu, panitia penanggung jawab, dan sebagainya. Oh iya, brosur dan surat pengantar pun sudah jadi, siap disebar.
Tanggal 6 Oktober, saya, Ayang, Kezia pergi bersama Pak Andreas (Tata Usaha SMP Citra Berkat) untuk menyebar undangan-undangan pada 20 sekolah yang kami undang secara langsung. Perjalanannya sangat menyenangkan! tidak kami sangka betapa menyenangkannya berjalan-jalan, mengunjungi sekolah-sekolah, belajar macam-macam sistem sekolah, dan mendapat banyak pengetahuan yang tidak didapat di hari-hari biasa. Berhubung dengan waktu, kami hanya dapat mengirimkan pada 10 sekolah. Sisa undangan akhirnya disebarkan oleh Pak Andreas.
Hari-hari setelah menyebar undangan kami gunakan untuk menyempurnakan kepanitiaan. Rabu, 11 oktober 2017 saya, Kezia, Chesa, dan Mr Andy berkumpul kembali untuk mempersiapkan rapat seluruh kepanitiaan. Kami membuat hand out (lembar perincian) yang berisi susunan acara dan tugas masing-masing bagian. Hand out ini walaupun terlihat sepele, sebenarnya sangat bermanfaat loh! Hand out ini bisa membantu para panitia untuk tetap sesuai jadwal dan tugasnya masing-masing, sehingga acara tetap berjalan dengan lancar. Nah, di rapat itu kami juga membuat persiapan apa saja yang akan kami lakukan untuk rapat seluruh panitia pada hari Kamis, 12 Oktober,2017 dan simulasi games pada Jumat, 13 Oktober, 2017. Hal ini juga penting loh, agar saat rapat tidak kebingungan atau lupa akan melakukan apa.
***
Hari Kamis keesokan harinya, untuk pertama kalinya kami bertemu dengan panitia yang di luar JE. Banyak di antara mereka yang sudah sangat familiar dengan kami, ada juga yang benar-benar baru kenal. Mungkin karena antusiasme yang berlebihan, situasi sempat tak terkendali. Apalagi ada godaan gorengan sebagai konsumsi :D. Namun para direktur yang notebene sebentar lagi akan pensiun, tetap menjelaskan rincian acara dan tugas masing-masing. Rapat kali ini diwarnai insiden ketidaksengajaan, yang menyebabkan rahasia yang seharusnya belum diketahui sudah bocor duluan. Hehehe
Lalu di hari Jumat, kami mengadakan simulasi game yang nantinya akan dimainkan saat hari-H. Sedihnya, direktur utama kita, Kezia, tidak bisa hadir karena keluarganya ada yang sakit. Jadi yang mengatur jalannya simulasi hari itu hanya saya dan Ayang. Dan sejujurnya, simulasi ini berjalan . . . tidak sesuai harapan. Banyak panitia yang berhalangan ikut simulasi, kurang mengerti instruksi, dan masih banyak hal melelahkan lainnya. Namun, itulah gunanya simulasi.. dan lagi pula, bukan kami kalau tidak kreatif! Dari beberapa kelompok panitia yang bermain sebagai peserta game, ada dua kelompok yang berhasil menyelesaikan game dengan ide mereka yang sangat-sangat kreatif. Level kreativitasnya terlalu tinggi hingga ide tersebut kurang aplikatif dan realistis. Bukan masalah sih . . . kan baru simulasi pertama ;)
***
Setelah para panitia hampir seluruhnya pulang, saya dan Ayang melakukan evaluasi apa saja yang harus diperbaiki dari simulasi hari itu. Mulai dari instruksi yang harus detail, poin-poin tiap pos, teknis penjaga pos, dan lain-lain.sungguh hari yang melelahkan, namun setidaknya saat evaluasi, kami ditemani lagu “Sayang” Via Vallen yang entah diputar oleh siapa. Sore itu menutup seminggu perjuangan kami di sekolah, digantikan oleh weekend.
Setelah weekend berlalu, kami belum bisa bernapas lega. Rapat-rapat masih menunggu kami, dan dengan setia kami menunggu konfirmasi dari sekolah yang kami undang, hingga pada hari Selasa, 17 Oktober 2017 saya dan Kezia untuk pertama kalinya berbicara langsung dengan narasumber acara ini yaitu, Pak Akhyarie Hananto! Melalui telepon kami menanyakan teknis dan kebutuhan yang diperlukan beliau saat hari-H. Tidak terlalu rumit, padahal kami sudah deg-degan duluan sebelum menelpon. Beliau juga terdengar sangat profesional. Wah, bakal seru nih.. kami tunggu kehadirannya, Pak!
Nah, begitulah ringkasan minggu akhir-akhir yang sangat menyibukkan ini.. selanjutnya, kami akan berbagi tentang hari-H . . . waah, seru ya! Karena itu, yuk, pantengin terus timeline kami!
Salam IPE!
Mulai tanggal 3 Oktober, kami sibuk mempersiapkan ini dan itu, proposal yang mendetil pun diselesaikan. Saya, Kezia, Chesa, Mr. Andy, Bu Rini, dan Bu Merry berkumpul bersama di MPR untuk membahas game learning cycle yang rumit itu, dan kepanitiaan yang belum fix. Sempat saat membahas, Kezia ditegur Mr.Andy karena tidak mengetik catatan rapat dan dokumen-dokumen yang dibawa saat rapat kurang lengkap. Mr.Andy juga memberitahu agar mengabari anggota rapat serta guru pendamping (terutama Mr. Andy sebagai pembina JE) sehari sebelum rapat dilaksanakan agar kami tahu apa saja yang harus dibawa untuk pertemuan nanti. Rapat tersebut berjalan cukup lancar, game learning cycle mulai terbentuk mulai dari jumlah pos, kegiatan di pos, properti, waktu, panitia penanggung jawab, dan sebagainya. Oh iya, brosur dan surat pengantar pun sudah jadi, siap disebar.
Tanggal 6 Oktober, saya, Ayang, Kezia pergi bersama Pak Andreas (Tata Usaha SMP Citra Berkat) untuk menyebar undangan-undangan pada 20 sekolah yang kami undang secara langsung. Perjalanannya sangat menyenangkan! tidak kami sangka betapa menyenangkannya berjalan-jalan, mengunjungi sekolah-sekolah, belajar macam-macam sistem sekolah, dan mendapat banyak pengetahuan yang tidak didapat di hari-hari biasa. Berhubung dengan waktu, kami hanya dapat mengirimkan pada 10 sekolah. Sisa undangan akhirnya disebarkan oleh Pak Andreas.
Hari-hari setelah menyebar undangan kami gunakan untuk menyempurnakan kepanitiaan. Rabu, 11 oktober 2017 saya, Kezia, Chesa, dan Mr Andy berkumpul kembali untuk mempersiapkan rapat seluruh kepanitiaan. Kami membuat hand out (lembar perincian) yang berisi susunan acara dan tugas masing-masing bagian. Hand out ini walaupun terlihat sepele, sebenarnya sangat bermanfaat loh! Hand out ini bisa membantu para panitia untuk tetap sesuai jadwal dan tugasnya masing-masing, sehingga acara tetap berjalan dengan lancar. Nah, di rapat itu kami juga membuat persiapan apa saja yang akan kami lakukan untuk rapat seluruh panitia pada hari Kamis, 12 Oktober,2017 dan simulasi games pada Jumat, 13 Oktober, 2017. Hal ini juga penting loh, agar saat rapat tidak kebingungan atau lupa akan melakukan apa.
***
Hari Kamis keesokan harinya, untuk pertama kalinya kami bertemu dengan panitia yang di luar JE. Banyak di antara mereka yang sudah sangat familiar dengan kami, ada juga yang benar-benar baru kenal. Mungkin karena antusiasme yang berlebihan, situasi sempat tak terkendali. Apalagi ada godaan gorengan sebagai konsumsi :D. Namun para direktur yang notebene sebentar lagi akan pensiun, tetap menjelaskan rincian acara dan tugas masing-masing. Rapat kali ini diwarnai insiden ketidaksengajaan, yang menyebabkan rahasia yang seharusnya belum diketahui sudah bocor duluan. Hehehe
Lalu di hari Jumat, kami mengadakan simulasi game yang nantinya akan dimainkan saat hari-H. Sedihnya, direktur utama kita, Kezia, tidak bisa hadir karena keluarganya ada yang sakit. Jadi yang mengatur jalannya simulasi hari itu hanya saya dan Ayang. Dan sejujurnya, simulasi ini berjalan . . . tidak sesuai harapan. Banyak panitia yang berhalangan ikut simulasi, kurang mengerti instruksi, dan masih banyak hal melelahkan lainnya. Namun, itulah gunanya simulasi.. dan lagi pula, bukan kami kalau tidak kreatif! Dari beberapa kelompok panitia yang bermain sebagai peserta game, ada dua kelompok yang berhasil menyelesaikan game dengan ide mereka yang sangat-sangat kreatif. Level kreativitasnya terlalu tinggi hingga ide tersebut kurang aplikatif dan realistis. Bukan masalah sih . . . kan baru simulasi pertama ;)
***
Setelah para panitia hampir seluruhnya pulang, saya dan Ayang melakukan evaluasi apa saja yang harus diperbaiki dari simulasi hari itu. Mulai dari instruksi yang harus detail, poin-poin tiap pos, teknis penjaga pos, dan lain-lain.sungguh hari yang melelahkan, namun setidaknya saat evaluasi, kami ditemani lagu “Sayang” Via Vallen yang entah diputar oleh siapa. Sore itu menutup seminggu perjuangan kami di sekolah, digantikan oleh weekend.
Setelah weekend berlalu, kami belum bisa bernapas lega. Rapat-rapat masih menunggu kami, dan dengan setia kami menunggu konfirmasi dari sekolah yang kami undang, hingga pada hari Selasa, 17 Oktober 2017 saya dan Kezia untuk pertama kalinya berbicara langsung dengan narasumber acara ini yaitu, Pak Akhyarie Hananto! Melalui telepon kami menanyakan teknis dan kebutuhan yang diperlukan beliau saat hari-H. Tidak terlalu rumit, padahal kami sudah deg-degan duluan sebelum menelpon. Beliau juga terdengar sangat profesional. Wah, bakal seru nih.. kami tunggu kehadirannya, Pak!
Nah, begitulah ringkasan minggu akhir-akhir yang sangat menyibukkan ini.. selanjutnya, kami akan berbagi tentang hari-H . . . waah, seru ya! Karena itu, yuk, pantengin terus timeline kami!
Salam IPE!
Post a Comment