Header Ads

test

Serunya Student Enterprise Gathering - Kibarkan Sang Merah Putih Dengan Semangat Prestasi !

Hai semua, lama tidak berjumpa ya, hehe.
Kali ini kami akan menceritakan apa-apa saja yang terjadi di hari pelaksanaan Student Enterprise Gathering tanggal 21 Oktober 2017. Di hari Sabtu pagi di mana kami biasanya masih bergulung di balik selimut, kala itu kami harus berangkat untuk memastikan persiapan acara yang melibatkan sekolah-sekolah lain sebagai peserta ini.


Saat itu para panitia diminta datang pukul 7 pagi, saya datang ke sekolah dengan cukup terburu-buru karena Kezia dan Keina meminta saya untuk lekas datang ke sekolah. Karena terburu-buru, alhasil ada barang yang tertinggal yaitu plastik sampah, padahal Mr. Andy sudah mengingatkan saya untuk membawanya, akhirnya dengan nafas terengah-engah saya berlari ke rumah dan kembali lagi ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, sudah banyak panitia yang berkumpul di gazebo dan tidak sedikit pula yang sudah sibuk bertemu rekan setimnya untuk memastikan persiapan mereka. Tim game sibuk menyiapkan artikel dan keperluan game yang lain, para usher bersiap-siap menyambut para tamu di gerbang depan, tim perlengkapan memastikan sound system dan LCD di MPR sudah siap digunakan, begitu pula dengan tim souvenir yang sibuk membantu guru-guru memasukkan snack ke dalam kotak. Tak hanya itu, tim konsumsi juga sudah bertemu dengan para siswa yang POEnya terpilih menjadi salah satu daftar menu snack saat break. Selain lima tim yang telah disebut sebelumnya, dua time keeper juga sudah meminjam HT pada pak satpam sebagai alat komunikasi.

Beberapa menit setelah pukul 8 pagi, salah satu tamu undangan memasuki pekarangan Sekolah Citra Berkat, saya pun menanyakan perihal kesiapan tim registrasi pada Otniel. Tak disangka-sangka, tim registrasi tidak dapat menemukan kertas registrasi yang sudah saya cetak sehari sebelumnya. Saya yang juga bertugas sebagai usher memutuskan untuk membantu tim registrasi terlebih dahulu sebelum menjadi usher. Chesa dan Shelo dari tim registrasi beserta saya dan Kezia mencari lembar yang sebelumnya kami titipkan pada Bu Merry, kami tidak menemukan berkas tersebut meski kami sudah mencari di meja dan laci Bu Merry. Kezia pun akhirnya menghubungi Bu Merry dan ternyata dokumen tersebut di simpan di loker besi Bu Merry di UKS. Setelah menyiapkan meja registrasi, saya pun kembali ke area gerbang depan sebagai usher.
Pendaftaran di meja registrasi

Tak sampai 5 menit, salah satu sekolah yang diundang telah hadir, seluruh usher menyambut dengan senyuman hangat dan sapaan selamat pagi. Saya pun menjadi guide untuk sekolah pertama yan hadir tersebut, setelah sedikit berbincang dan berbasa-basi, ternyata mereka berasal dari SMPN 26 yang sebelumnya juga pernah kami kunjungi untuk mengantarkan undangan. Setelah mengantarkan perwakilan SMPN 26 ke meja registrasi, saya pun mengantarkan mereka ke area photobooth untuk pengambilan foto yang nantinya akan dicetak dan menjadi bagian dari souvenir yang akan mereka terima di penghujung acara.

Tak lama kemudian, beberapa sekolah lain mulai berdatangan dan tiap-tiap sekolah di handle oleh satu usher. Narasumber yaitu Pak Akhyari juga datang sebelum acara dimulai dan dipandu oleh salah satu usher. Pukul 8 tepat acara dimulai meskipun baru 9 sekolah yang hadir. Saya sebagai usher pun tetap menunggu sekolah-sekolah yang lain, saya dan Jason yang juga merupakan tim konsumsi menunggu sekolah yang belum hadir sampai pukul 9.30, namun hanya ada 1 sekolah yang hadir selama kami mengunggu. Di sinilah kami merasa kecewa karena dari 17 sekolah yang sudah mengonfirmasi kehadiran, hanya 10 sekolah yang hadir.
Pak Akhyari, Founder and Chie editor of Good News From Indonesia

Beberapa panitia yang tidak sedang bertugas mengikuti sesi inspirasi dari narasumber yang sebelumnya sudah kami hubungi yaitu Bapak Akhyari Hananto, Founder of Good News From Indonesia. Beberapa panitia yang sibuk dengan tugasnya masing-masing sehingga tidak dapat mengikuti sesi inspirasi tersebut. Menurut mereka, sesi tersebut benar-benar berfaedah, seperti kata anak zaman sekarang. Begitupun dengan Ibu Rini yang sempat mengikuti sesi tersebut, menurut beliau, sesi tersebut benar-benar menyadarkan kembali kalau keberagaman Indonesia itu benar-benar tak ternilai harganya.

30 menit sebelum istirahat, Band SMP Citra Berkat Surabaya yaitu JHS Band sudah bersiap-siap di kantin guna melakukan check sound. Sementara itu, setelah sesi inspirasi, ada sesi tanya jawab dari narasumber dan juga doorprize yang dipimpin oleh MC. Setelah sesi tanya jawab dan doorprize selesai, para peserta diarahkan untuk berfoto bersama dengan narasumber dan juga panitia. Kalau  kata remaja-remaja zaman sekarang sih, mumpung masih belom kumus-kumus. ;p
Band SMP perform saat istirahat

Foto bersama sesaat sebelum istirahat
Setelah berfoto bersama, seluruh peserta diarahkan ke kantin untuk menikmati snack yang terdiri dari roti, air mineral, dan beberapa POE terpilih. POE yang terpilih antara lain: Kekupi milik Gideon Nathanael 9A, Nachos Bayam milik Maria Jessica 8C, dan O’Telo milik Delicia Melody 9A. Tak hanya menikmati snack yang sudah disediakan, para peserta juga dimanjakan dengan penampilan live dari JHS Band yang menyuguhkan beberapa lagu barat dan nasional. Selama menikmati kudapan yang tersedia, kami para panitia diminta para guru untuk berbaur dengan para peserta dan juga guru-guru yang hadir. Awalnya saya bingung akan duduk di mana karena area kantin benar-benar penuh, saya akhirnya berada di meja yang sama dengan Kezia, Keina, dan Chesa di mana kami berbincang sedikit dengan peserta dari SMPN 26 dan juga SMP Dorowati. Kalau perut kenyang, hati pun tenang, haha. Setelah mencicipi berbagai jenis makanan ringan yang masih baru untuk para peserta, kami pun mengarahkan para peserta menuju ke MPR untuk sesi pengenalan POE.
Bu Ziepora menjelaskan secara general tentang POE

Sesi pengenalan POE terdiri dari pengenalan POE secara keseluruhan dari Ibu Ziepora selaku Pembina POE dan juga sharing pengalaman POE dari saya dan Nathan yang POEnya disuguhkan kepada para peserta. Bu Zie menceritakan gambaran umum dari POE kepada para peserta dan membagikan lembar learning cycle yang harus diisi berdasarkan presentasi saya dan Nathan. Dilanjutkan dengan sharing pengalaman mengerjakan POE oleh saya dengan proyek Reprosa dan Nathan dengan proyek Kekupi. Respon para peserta cukup terkejut terutama setelah mendengar kalau snack yang mereka cicipi tadi saat break salah satunya terbuat dari kulit pisang. Banyak pertanyaan yang muncul saat Nathan menceritakan pengalamannya, terutama dari para guru pendamping peserta yang turut mendengarkan presentasi dari saya dan juga Nathan.
Gideon Nathan menjelaskan pengalaman membuat POE

Setelah mengenal sedikit tentang POE, para peserta mendengarkan penjelasan dari Bu Merry selaku penanggungjawab game. Bu Merry menjelaskan pada para peserta tiap-tiap tahapan dari gamifikasi yang akan mereka lakukan setelah istirahat makan siang. Mulai tegang karena mendengarkan penjelasan Bu Merry, para peserta dialihkan dengan doorprize dan dilanjutkan dengan sholat dzuhur di masjid bagi para peserta dan panitia yang beragama muslim. Sementara itu, para guru mempersiapkan makan siang di kantin. Sekembalinya kami yang tadi sholat dzuhur di masjid, seluruh peserta menikmati makan siang yang disediakan. Saat lunch, kami merasa lebih bisa berbaur, berbeda dengan saat break di mana kami masih canggung. Setelah puas beristirahat dan mengenyangkan perut, para peserta kami arahkan kembali ke MPR.
Penjelsan game oleh Bu Merry

Di MPR, Bu Merry menyampaikan kembali instruksi gamifikasi dan mempersilahkan para peserta untuk memulai gamifikasi bersama kelompok masing-masing. Oh iya, karena perwakilan SMPKr. Elyon salah satunya tidak hadir dan perwakilan SMPN 14 hanya diwakili satu orang, maka kami memutuskan untuk menyatukan 3 orang tersebut dalam satu kelompok. Gamifikasi dimulai dengan berpencarnya para peserta untuk menemukan pos di mana mereka seharusnya berada. Pos-pos tersebut tersebar di area konselor, kantin koridor dan gazebo.

Gamifikasi tahap E1 pun dimulai, dalam waktu 30 menit para peserta diharapkan dapat menyelesaikan tahap tersebut. Di tahap E1, para peserta diminta memilih 1 dari sekian artikel tentang kisah sukses tokoh-tokoh populer yang kemudian dibaca dan diperhatikan dengan baik. Setelah itu, mereka diminta mengisi bagian-bagian yang kosong di mindmap dengan kata kunci yang sudah disediakan dalam bentuk tercampur antara satu tokoh dengan yang lain. Setelah mengisi 5 kata kunci yang kosong di mindmap, hasil pekerjaan mereka diperiksa oleh panitia di pos tersebut. Jika terdapat kesalahan, mereka dapat merevisi selama masih ada waktu. Setelah kata kunci sudah benar, para peserta diinstruksikan untuk mencari ide program yang berkaitan dengan kata kunci yang sudah ada di mindmap mereka. Dengan total 10 ide yang tentunya sudah diperiksa oleh panitia, para peserta diminta mengambil gambar dari mindmap dan mengunggahnya ke instagram dengan caption “mindmap kata kunci dan pengembangan ide proyek dari artikel tentang kisah sukses (nama tokoh di artikel) dan hashtag yang telah ditentukan.
Peserta mengerjakan tahapan learning cycle

Gamifikasi dilanjutkan dengan tahap E2 di mana para peserta harus memilih 1 dari 10 program yang tadi sudah dieksplor. 1 program tersebut harus bisa diaplikasikan di sekolah masing-masing dan dipromosikan melalui poster sederhana. Poster tersebut juga harus diunggah ke instagram dengan caption penjelasan singkat mengenai program dan hashtag yang telah ditentukan serta menandai akun instagram JE Club, @citraberkatjhs. Di misi ini jugalah, tiap-tiap tim berlomba-lomba mengumpulkan feedback berupa komentar dalam unggahan mereka karena jumlah komentar feedback dapat mempengaruhi nilai tim tersebut.

Setelah puas bereksplorasi, para peserta melanjutkan permainan ke tahap PD (Planning + Doing). DI tahap ini mereka diminta membuat proposal sederhana terkait program yang mereka sudah pilih tadi. Proposal sederhana tersebut berisi antara lain kebutuhan, bantuan yang diperlukan, pihak-pihak yang terlibat, cara melaksanakan, dan waktu pelaksanaan.  Di tahap PD ini para peserta memiliki waktu 30 menit unutk menyelesaikan proposal sederhana mereka.

Sudah punya cukup banyak persiapan program, para peserta kami arahkan ke MPR untuk tahap communicating. DI tahap ini setiap tim akan mempresentasikan programnya di depan peserta yang lain dan juga seluruh panitia, sedangkan panelis yang akan menilai mereka adalah guru-guru pendamping para tim yang sebelumnya sudah di-briefing oleh Bu Merry terkait rubrik penilaian. Satu persatu tim maju ke depan, tim sekretaris sudah siap mencatat isi presentasi mereka dan tim game sudah siap mencatat poin yang diberikan oleh para panelis. Sambil menunggu tim lain mempresentasikan program mereka, tim yang sudah presentasi mengisi lembar refleksi mengenai gamifikasi yang sudah mereka lalui. Sesudah seluruh tim presentasi, panitia game pun sibuk menjumlahkan poin masing-masing tim untuk mendapatkan juaranya.
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka

Untuk mengisi waktu sambil menunggu hasil score, doorprize diadakan kembali. Doorprize yang ketiga ini hadiahnya yang paling ditunggu-tunggu, yaitu botol minum, bahkan banyak panitia yang menginginkan botol minum ini, termasuk saya.

Setelah doorprize, panitia game dibantu Bu Merry sudah mendapatkan nama pemenangnya. Para MC sudah bersiap-siap mengumumkan para pemenang dari gamifikasi yang sudah mereka ikuti. Suasana mendadak berubah menjadi tegang karena para peserta menunggu-nunggu siapa yang menjadi pemenang. Hasil keputusan sudah berada di tangan Bu Merry, kali ini Bu Merry sendiri yang akan mengumumkan pemenangnya, dimulai dari juara kedua yang berhasil diraih oleh SMPN 26 dan juara pertama yang berhasil direbut oleh SMPIT Shafta. Saya, Keina, dan Kezia pun maju untuk menyerahkan hadiah berupa botol minum. Tak lupa juga, kami berfoto bersama para pemenang.

Setelah penyerahan hadiah, tibalah kami di penghujung acara, yaitu penyerahan souvenir. Saya, Kezia, dan Keina bergantian menyerahkan souvenir kepada para peserta. Tak lupa juga kami meminta para peserta untuk memeriksa  kembali foto di dalam souvenir yang mereka terima. Oh iya, souvenir yang mereka terima adalah scrapframe yang merupakan POE dari Keina dengan salah satu ornament berupa Rettering yang merupakan POE saya di semester sebelumnya. Dan di setiap souvenir ada yang berbeda, yaitu foto yang di ambil setelah mereka melakukan registrasi.

Acara pun kami tutup dengan meminta mereka mengisi feedback yang dapat diakses dari link yang terdapat di akun instagram JE Club @citraberkatjhs. Kemudian dilanjutkan dengan doa penutup dan saling bersalaman antara peserta dan panitia. Setelah para peserta meninggalkan area sekolah, para panitia mengadakan evaluasi dan membereskan lokasi-lokasi yang tadi digunakan untuk acara dibantu guru-guru. Sebelum pulang, para panitia melakukan tos dan direkam menggunakan drone milik salah satu panitia yaitu Ariel.


Begitulah acara Pertemuan OSIS se-Surabaya Barat berlangsung hari itu, sungguh hari yang sangat menyenangkan bagi kami semua. Sekian dari saya Ayang Chairunnisa Yustanty selaku salah satu panitia. Terimakasih.